Doa Istri

Istriku rajin sembahyang

dan berdoa panjang-panjang

tahajudnya menugal tanah ladang

duhanya masa panen jagung di musim penghujan

adalah harapan yang selalu dipanjatkan

pagi    siang  sore    malam

Anakku yang perempuan diajarinya berdandan,

cara bicara dengan senyuman menawan

tak lupa pula ia sisipkan

mantra pengasihan; penjinak hati si tampan beruang.

Anakku yang laki-laki dididiknya percaya diri dengan dasi,

cara memakai baju dan merapikan tali sepatu

Istriku rajin sembahyang

berdoa panjang-panjang

agar bulan depan namanya keluar dari tabung botol arisan

sebagai bahan pelengkap gunjingan, ia hidangkan masakan

ikan beragi rendang buat tetamu; ibu-ibu tetangga

membual kata-kata.

Istriku rajin sembahyang dengan doa macam-macam

sembari menunggu si tuan penagih hutang datang dengan riang

dan cicilan bulanan cepat dilunaskan dengan diskon bunga berjalan

Istriku rajin sembahyang pagi siang sore dan malam

pandai merawat diri; menyisir rambut dan potong kuku

setiap bulan ia rajin membeli baju dan ganti gincu

tak lupa pula dikumpulkannya nota-nota tagihan;

menjadi penanda pada buku agenda

tercatat di tanggalan keluarga.

Istriku rajin sembahyang

berdoa panjang-panjang

menghabiskan usia seperti rahasia

doa

kepedihan

yang dipanjatkan:

tanggal berapa sekarang?

Cakranegara, Desember 2016

Penulis: Harry Puterkopi

I was born in Bima District in 1983, but grown in Aikmel of East Lombok. Writing essay, poem, and being actor is my passion ^,^

Tinggalkan komentar